Kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang utama polusi udara di perkotaan. Emisi yang dihasilkan oleh kendaraan, terutama yang menggunakan bahan bakar fosil, mengandung sejumlah polutan berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan partikulat halus. Polutan ini memiliki dampak serius pada kesehatan penduduk kota, yang sebagian besar terpapar emisi kendaraan setiap hari.

Paparan jangka pendek kniga-sluchaya.com terhadap asap kendaraan dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta memicu gejala seperti batuk dan sesak napas. Pada individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah, paparan ini dapat memperburuk penyakit pernapasan yang ada seperti asma atau bronkitis. Selain itu, asap kendaraan juga berkontribusi pada peningkatan suhu perkotaan, yang dikenal sebagai efek pulau panas, sehingga memperburuk kondisi lingkungan secara keseluruhan.

Paparan jangka panjang terhadap polusi dari kendaraan bermotor memiliki konsekuensi yang lebih serius. Orang-orang yang tinggal di dekat jalan raya atau daerah dengan lalu lintas tinggi cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, dan gangguan neurologis. Anak-anak yang terpapar emisi kendaraan selama masa pertumbuhan sering kali mengalami gangguan perkembangan paru-paru, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan.

Di beberapa kota besar, asap kendaraan juga menjadi kontributor utama kabut asap atau smog, yang sering kali membuat kualitas udara semakin memburuk. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mengurangi visibilitas, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan menurunkan kenyamanan hidup. Oleh karena itu, penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil harus segera diminimalkan melalui adopsi kendaraan listrik, perbaikan transportasi umum, dan peningkatan infrastruktur untuk pejalan kaki dan pesepeda.

By admin